Sabtu, 01 Maret 2014

Makalah Stimulasi Penyusunan Anggaran

KATA PENGANTAR
Segala puji hanya patut kita panjatkan kepada sang penggenggam nyawa seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi. Atas berkat karunia dan anugerah yang senantiasa diberikan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah bagi junjungan dan penyelamat umat manusia dari  zaman kegelapan menuju terang benderangnya cahaya Islam. Shalawat semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya kelak sampai akhir zaman.
Makalah yang berjudul “STIMULASI PENYUSUNAN ANGGARAN” ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah AKUNTANSI MANAJEMEN & PAJAK LAYANAN MEDIK.
Kami menyadari , makalah yang ada dalam genggaman anda masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami menantikan saran dan kritik sehingga kedepannya makalah ini dapat sempurna.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.


Bukittinggi,     Februari 2014


Kelompok

BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG

Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode yang tertuang secara kuantitatif. Informasi dapat diperoleh dari anggaran di antaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan.

Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang di dalam anggaran. Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan dalam anggaran. Kemudian, anggaran juga menjelaskan koordinasi antar bagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan tercapai.

Tujuan penyusunan anggaran bagi perusahaan adalah memprediksi tingkat aktivitas operasi dan keuangan perusahaan di masa mendatang. Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang di dalam anggaran. Anggaran juga memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan dalam anggaran.

B.   RUMUSAN MASALAH

¯ Konsep penganggaran
¯ Tujuan penyusunan anggaran
¯ Jenis-jenis anggaran
¯ Perencanaan pelayanan kesehatan
¯ Jenis anggaran pelayanan kesehatan

C.   TUJUAN

¯ Mengetahui konsep penganggaran
¯ Mengetahui tujuan penyusunan anggaran
¯ Mengetahui jenis-jenis anggaran dan pengertiannya
¯ Mengetahui perencanaan pelayanan kesehatan
¯ Mengetahui jenis anggaran pelayanan kesehatan






















BAB II
PEMBAHASAN

A.  KONSEP PENGANGGARAN
       a.        Tujuan Penyusunan Anggaran
Menurut Hongren (2000), anggaran adalah :
Budget is the quantitative expression of a proposed plan of action by management for a future time period and is an aid to the coordination and implementation of the plan”.

Berdasarkan definisi anggaran tersebut, kita dapat menyimpulkan beberapa hal terkait dengan anggaran.
1.        Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode yang tertuang secara kuantitatif. Informasi dapat diperoleh dari anggaran di antaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
2.       Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang di dalam anggaran. Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan dalam anggaran. Kemudian, anggaran juga menjelaskan koordinasi antar bagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan tercapai.

Data dan informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam menyusun anggarannya dapat diperoleh dari kegiatan dan kejadian yang terjadi diperusahaan di masa lalu, masa sekarang, dan harapan-harapan yang ingin dicapai di masa mendatang. Dari sumber perolehan informasi untuk menyusun anggaran, perusahaan dapat memperoleh data dan informasi dari sumber-sumber internal perusahaan (misalnya : laporan keuangan perusahaan dan laporan tahunan) atau dari sumber eksternal perusahaan seperti laporan penjualan industri, pertumbuhan ekonomi negara, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan lain-lain.

Tujuan utama penyusunan anggaran adalah menyediakan informasi kepada pihak manajemen perusahaan untuk digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
Berikut ini adalah tujuan-tujuan lainnya yang terkait dengan penyusunan anggaran.
1.        Perencanaan
Anggaran memberikan arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan perusahaan.
2.       Koordinasi
Anggaran dapat mempermudah koordinasi antar bagian-bagian di dalam perusahaan.
3.       Motivasi
Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-target tertentu yang harus dicapai oleh perusahaan.
4.       Pengendalian
Keberadaan anggaran di perusahaan memungkinkan manajemen untuk melakukan fungsi pengendalian atas aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di dalam perusahaan.

                b.        Jenis- Jenis Anggaran
Perusahaan menyusun anggaran induk (master budget) yang dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional terdiri atas anggaran penjualan sampai anggaran (proforma) laba rugi. Adapun anggaran keuangan terdiri atas anggaran neraca dan anggaran (proforma) neraca.
   Perusahaan umumnya menyusun anggaran untuk keseluruhan kegiatan operasional yang dijalankan, seperti kegiatan penjualan, produksi, pemasaran, dan administrasi. Anggaran induk adalah gabungan dari seluruh anggaran yang disusun oleh perusahaan setiap tahunnya.
Anggaran induk terdiri atas :
1.        Anggaran penjualan
Anggaran penjualan menyajikan jumlah unit barang atau jasa sekaligus harganya yang diharapkan dapat dijual oleh perusahaan di masa depan.
2.       Anggaran produksi
Anggaran produksi memperlihatkan jumllah barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode anggaran. Barang jadi yang akan diproduksi untuk setiap periode anggaran harus memperhatikan tingkat penjualan dalam unit, serta jumlah persediaan akhir dan awal barang jadi.
3.       Anggaran pemakaian dan pembelian bahan baku
Anggaran pemakaian dan pembelian bahan baku menyajikan dua informasi berikut:
v  Jumlah kebutuhan pemakaian bahan baku
Jumlah bahan baku yang diperlukan dalam satu periode anggaran ditentukan oleh jumlah barang jadi yang akan diproduksi dan standar kebutuhan bahan baku untuk setiap 1 unit barang jadi.
v  Nilai pembelian bahan baku dalam rupiah
Jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam satu periode anggaran diperoleh dengan menambahkan bahan baku yang diperlukan untuk produksi dengan persediaan akhir bahan baku dan dikurangi dengan persediaan awal bahan baku yang ada di perusahaan.
Kemudian, nilai pembelian bahan baku dalam rupiah diperoleh dengan mengalihkan jumlah bahan baku yang akan dibeli dengan perkiraan harga beli bahan baku per unitnya.
4.       Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk memproduksi barang jadi yang ditetapkan dalam anggaran produksi. Selain itu, anggaran biaya tenaga kerja langsung juga memperlihatkan perkiraan tingkat upah yang akan diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsungnya.
5.       Anggaran biaya overhead produksi
Anggaran biaya overhead produksi memperlihatkan perkiraan biaya overhead produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mencapai target produksi seperti yang ditetapkan dalam anggaran produksi.
6.       Anggaran biaya produksi
Anggaran biaya produksi memperlihatkan seluruh biaya produksi yang akan dikeluarkan pada suatu tahun anggaran. Anggaran produksi sebenarnya hanya mengumpulkan informasi-informasi yang terdapat pada anggaran pemakaian bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran overhead.
7.       Anggaran beban operasi
Anggaran beban operasi memperlihatkan perkiraan beban operasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu periode anggaran.
8.       Anggaran laba rugi
Anggaran laba rugi disusun untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang jumlah laba atau rugi bersih yang akan diperoleh perusahaan dalam suatu periode anggaran.
9.       Anggaran kas
Anggaran kas disusun oleh perusahaan agar pihak manajemen memperoleh informasi tentang likuiditas perusahaan pada periode mendatang karena anggaran kas menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas pada periode suatu periode anggaran.
10.    Neraca kas
Anggaran neraca menyajikan informasi kepada manajemen tentang hasil akhir dari keseluruhan anggaran yang telah disusun sebelumnya (anggaran penjualan sampai anggaran kas). Anggaran neraca juga memperlihatkan kepada manajemen tentang pengaruh kebijakan yang diambil oleh manajemen terhadap aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan dalam suatu periode anggaran.

Gambar 1.1 Anggaran Produk
 





B.   ANGGARAN PENJUALAN
Perusahaan umumnya memulai proses penyusunan anggaran induk dengan menyusun anggaran penjualan karena anggaran penjualan akan mempengaruhi penyusunan anggaran produksi, anggaran biaya produksi, anggaran beban operasi, proforma laba rugi, anggaran kas, dan proforma neraca.
Adisaputro dan Asri, 1996 mengungkapkan perusahaan terkadang memulai penyusunan anggaran induk dengan membuat anggaran produksi terlebih dahulu karena adanya keterbatasan dalam kemampuan finansial perusahaan.
Jumlah barang jadi yang akan dijual menentukan jumlah barang jadi yang akan diproduksi. Pada akhirnya, jumlah barang jadi yang harus diproduksi akan menentukan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu, penting sekali untuk dapat memperkirakan jumlah barang jadi yang akan dijual secara akurat dalam periode anggaran mendatang karena akan mempengaruhi penyusunan anggaran-anggaran lain yang ada dalam anggaran induk.
Di bawah ini disajikan format anggaran penjualan yang dapat digunakan oleh perusahaan.

Tabel 2.1 Format Anggaran Penjualan
Text Box: PT................
Anggaran Penjualan untuk Bulan yang Berakhir pada.....
 



Produk A
Produk B
Total
Penjualan barang jadi dalam unit



Dikalikan: harga jual



Penjualan barang jadi









Keterangan :
·         Penjualan barang jadi dalam unit
Adalah perkiraan penjualan barang jadi (dalam unit) perusahaan untuk periode anggaran mendatang
·         Harga jual
Adalah harga yang akan dikenakan untuk setiap barang jadi yang akan dijual pada periode anggaran mendatang
·         Penjualan barang jadi
Diperoleh dengan mengalikan penjualan barang jadi (dalam unit) dengan harga jual barang jadi perunit
MEMPERKIRAKAN PENJUALAN
Penyusunan anggaran penjualan mengharuskan perusahaan untuk memperkirakan jumlah unit yang akan dijual dan harga jualnya untuk satu periode anggaran. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperkirakan penjualan dalam satu periode anggaran. Metode-metode tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.

C.   ANGGARAN PRODUKSI
Anggaran produksi adalah anggaran yang disusun oleh perusahaan untuk menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan. Anggaran ini harus dibuat setelah anggaran penjualan disusun karena perusahaan harus menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi dalam rangka mendukung target penjualan yang ada di anggaran penjualan.
Untuk dapat menyusun anggaran produksi, dibutuhkan berbagai data dan informasi berikut.
   Estimasi jumlah unit barang jadi yang akan dijual pada periode mendatang
Jumlah unit barang jadi yang akan terjual dapat diperoleh dari anggaran penjualan yang telah dibuat sebelumnya
   Estimasi jumlah persediaan barang jadi pada akhir periode anggaran
Pada umumnya, perusahaan memproduksi barang jadi lebih banyak dari yang diperkirakan dapat dijual. Hal ini dilakukan karena perusahaan ingin menghindari terjadinya kondisi stock out.
   Estimasi jumlah persediaan barang jadi di awal periode anggaran
Jumlah persediaan barang jadi yang diestimasi di awal periode adalah estimasi persediaan barang jadi yang tersisa dari periode sebelumnya. Setelah estimasi jumlah penjualan dalam unit dan persediaa akhir barang jadi telah diperoleh datanya, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah barang jadi yang rencananya akan diproduksi. Jumlah yang akan diproduksi diperoleh dengan mengurangkan jumlah penjualan dalam unit dan persediaan akhir barang jadi dan persediaan awal barang jadi.






Format anggaran produksi
ANGGARAN PRODUKSI
PT...............
UNTUK PERIODE.....
Penjualan unit

Ditambah persediaan akhir barang jadi

Jumlah barang jadi yang dibutuhkan

Dikurangi: persediaan awal barang jadi

Jumlah barang jadi yang akan diproduksi


Keterangan :
·         Informasi tentang jumlah unit yang direncanakan dijual pada periode anggaran diperoleh dari anggaran penjualan
·         Informasi persediaan akhir barang jadi diperoleh dari kebijakan pengadaan persediaan yang ada di perusahaan
·         Jumlah unit yang rencananya akan dijual ditambahkan dengan unit dalam persediaan akhir barang jadi akan menjadi total unit barang jadi yang dibutuhkan selama satu periode anggaran
·         Jumlah persediaan awal barang jadi dapat diperoleh dari persediaan akhir barang jadi tahun lalu
·         Jumlah unit barang jadi yang akan diproduksi dalam satu periode anggaran diperoleh dengan mengurangi jumlah barang jadi yang dibutuhkan dengan persediaan awal barang jadi

D.  ANGGARAN BAHAN BAKU
            Anggaran bahan baku yang disusun oleh perusahaan pada dasarnya terdiri atas dua jenis anggaran :
1.        Anggaran pemakaian bahan baku
Anggaran pemakaian bahan baku menyajikan informasi tentang kuantitas dan biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk memproduksi barang jadi. Informasi tentang barang jadi yang akan diproduksi dapat dilihat dari anggaran produksi. Sementara itu, jumlah kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi barang jadi dapat diperoleh oleh perusahaan dengan mengalikan tingkat produksi dengan standar kebutuhan bahan baku per unit barang jadi .

2.       Anggaran pembelian bahan baku
Jumlah bahan baku yang akan dibeli pada satu periode anggaran dapat diketahui dengan menyusun anggaran pembelian bahan baku.
Jumlah bahan baku yang akan dibeli dapat diketahui setelah mempertimbangkan factor-faktor berikut ini :
a.       Jumlah bahan baku yang diperlukan untuk kegiatan produksi.
b.      Jumlah bahan baku yang ingin disimpan oleh perusahaan di akhir periode.
c.       Jumlah bahan baku yang tersedia di awal periode .

E.   ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG
            Tenaga kerja langsung adalah karyawan yang langsung terlibat dalam kegiatan produksi barang dan jasa. Sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak langsung terlibat dalam kegiatan produksi. BIaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga lagsung dimasukkan ke dalam biaya produksi. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga tidak langsung dimasukkan ke dalam biaya overhead produksi.
Berikut ini adalah informasi-informasi yang diperlukan untuk penyusunan anggaran tenaga kerja langsung :
1.        Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi barang dan jasa, misalnya pemotongan bahan baku, pencucian bahan baku, dan pengemasan barang jadi.
2.       Jumlah barang jadi yang direncanakan untuk diproduksi. Informasi ini dapat diperoleh dari anggaran produksi.
3.       Jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi 1(unit) barang jadi atau standar penggunaan jam tenaga kerja langsung
4.       Perkiraan upah tenaga kerja langsung per jam.

F.   ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PRODUKSI
Perusahaan manufaktur memiliki tiga komponen biaya produksi, yaitu :
1.        Biaya bahan baku langsung
2.       Biaya tenaga kerja langsung
3.       Biaya overhead produksi
Biaya overhead produksi adalah seluruh biaya yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan produksi barang dan jasa.
Biaya overhead produksi dikelompokkan dalam 3 biaya kelompok, yaitu :
1.        Biaya varabel                    : Biaya yang nilai keseluruhannya berubah-ubah seiring dengan perubahan yang terjadi pada cost object
2.       Biaya tetap                       : Biaya yang nilai keseluruhannya tidak berubah-ubah seiring dengan  perubahan pada cost object sampai relevant range tertentu.
3.       Biaya semivariabel           : Biaya yang memiliki komponen tetap sekaligus komponen biaya variabel.

Menyusun anggaran biaya overhead, perusahaan harus menentukan :
1.        Jumlah produksi barang jadi yang direncenakan dalam satu periode
2.       Biaya overhead tetap yang dianggarkan oleh perusahaan misalnya biaya sewa mesin, biaya bahan baku langsung, dan biaya gaji tenaga kerja tidak langsung
3.       Biaya overhead variabel yang dianggarkan oleh perusahaan misalnya biaya bahan bakar untuk operasional mesin pabrik.
4.       Biaya overhead semivariabel misalnya biaya listrik dan telepon.

G.  ANGGARAN BEBAN OPERASI
Beban operasi dibagi 2 kelompok :
1.        Beban penjualan
Beban yang muncul dari aktivitas penjualan barang dan jasa oleh perusahaan kepada pelanggan. Contoh : Gaji wiraniaga, komisi wiraniaga, biaya penyusutan kendaraan bagian penjualan, biaya listirk, air, dll.
2.       Beban administrative
Beban yang muncul dari aktifitas administrative dan kegiatan umum lainnya yang dilakukan oleh perusahaan. Contoh : gaji staf akuntansi dan keuangan, biaya penyusutan komputer bagian administrative, biaya listrik, air, dll.

BEBAN OPERASIONAL TETAP, VARIABEL, DAN SEMIVARIABEL
A.    Beban operasional bersifat tetap
Jika nilainya sama, berapapun tingkat penjualan yang diperoleh oleh perusahaan dalam satu periode dalam relevant range tertentu.
B.      Beban operasional bersifat variabel
Jika nilai keseluruhannya berubah-ubah seiring dengan perubahan pata tingkat penjualan perusahaan.
C.     Beban operasional bersifat semivariabel
Jika beban tersebut memiliki komponen biaya tetap dan biaya variabel sekaligus.

H.  ANGGARAN LABA RUGI
Sumber-sumber informasiyang dibutuhkan dalam penyusunan anggaran laba rugi :
1.        Anggaran penjualan,
2.       Anggaran produksi
3.       Anggaran biaya produksi
4.       Anggraan beban operasi
5.       Tarif pajak penghasilan badan
6.       Anggaran kas
ANGGARAN LABA RUGI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Anggaran laba rugi untuk perusahaan manufaktur tidak banyak berbeda dengan perusahaan dagang atau jasa. Perbedaan terletak pada penentuan beban pokok penjualan yang sedikit lebih rumit pada perusahaan manufaktur dibandingkan dengan perusahaan dagang atau jasa.
MENGHITUNG NILAI PERSEDIAAN AKHIR BARANG JADI
Salah satu informasi yang disajikan dalam anggaraan produksi adalah persediaan akhir barang jadi. Perhitungan biaya persediaan akhir barang jadi memerlukan informasi tentang asumsi arus biaya persediaan yang digunakan oleh perusahaan.
Dua asumsi arus biaya :
1.        FIFO
Mengasumsikan bahwa biaya persediaan barang jadi yang diproduksi pertama kali dalam satu periode akan menjadi beban pokok penjualan untuk barang jadi yang dijual pertama dalam periode yang sama.
2.       Average
Mengasumsikan bahwa biaya persediaan akhir barang jadi adalah biaya rata-rata yag diperoleh dari biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu periode dan biaya persediaan barang jadi awal yang sudah tersedia di awal periode.

I.     ANGGARAAN KAS
SUMBER INFORMASI PENYUSUNAN ANGGARAN KAS
Anggaran-anggaran dan sumber informasi lainnya yang menyediakan informasi bagi keperluan penyusunan anggaran kas :
1.        Anggaran penjualan
Menyediakan informasi tentang perkiraan nilai penjualan perusahaan dalam suatu periode anggaran.
2.       Pola penagihan piutang
Pola penagihan pituang membantu perusahaan dalam memperkirakan penerimaan kas dari penagihan piutang pelanggannya.
3.       Anggaran pembelian bahan baku
Menyajikan informasi tentang nilai pembelian bahan baku dalam satu periode anggaran

4.       Pola pelunasan utang dagang
Menentukan jumlah dan waktu utang dagang yang harus dibayarkan dan kepada pemasoknya.
5.       Anggaran biaya tenaga kerja langsung’
Biaya tenaga kerlja langsung saja yang dibayarkan secara tunai dalam satu periode anggaran yang dimasukkan ke anggaran kas.
6.       Anggaran beban operasi
Beban operasi yang masuk ke anggaran kas hanya beban operasi yang dibayarkan secara tunai.
7.       Kebujakan pembayaran beban operasi
Jumlah beban operasi yang dibayarkan secara tunai sering kali berbeda dengan jumlah beban operasi yang diakui dalam laporan laba rugi. Karena perusahaan menggunakan basis akrual dalam melakukan pencatatan akuntansinya.
8.       Belanja modal
Segala pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan yang memberikan mamfaat lebih dari satu tahun.
9.       Neraca tahun lalu
Menyajikan informasi tentang piutang dagang dan seluruh utang yang akan jatuh tempo pada waktunya. Piutang dagang yang jatuh tempo menambah penerimaan kas, sedangkan utang dagang yang jatuh tempo menambah pengeluaran kas.
J.    ANGGARAN NERACA
Anggaran neraca adalah anggaran yang paling terakhir disusun oleh perusahaan dalam proses penyusunan anggaran induknya. Anggaran neraca menyajikan informasi kepada manajemen tentang hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya. Dan juga memperlihatkan kepada manajemen tentang pengaryh kebijakan yang diambil oleh manajemen terhadap asset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.
K.   PENGANGGARAN MODAL
Penganggaran modal (capital budgeting) adalah : sebuah prosses pengambilan keputusan oleh manajemen atas kegiatan yang akan memberikan tingkat pengembalian investasi (return on investment) lebih dari satu tahun.
Penganggaran modal umumnya melibatkan kegiataan pengambilan keputusan untuk pengadaan asset tetap yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Penganggaran modal hanya memfokuskan pada keiatan-kegiatan yang memiliki jangka waktu pelaksanaan lebih dari satu tahun.
Pengnggaran modal sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang dalam hal-hal berikut :
¯ Jumlah dana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan  sangat besar.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, perusahaan tidak hanya menggunakan dana dari kas internal perusahaan, tetapi juga menggunakan dana dari pihak kreditur, misalnya Bank.
Jika kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan mengalami kegagalan, maka perusahaan kemungkinan besar akan mengalami kesulitan dalam melunasi segala hutang yang terkait dengan kegiatan tersebut. Jika perusahaan tidak mampu melunasi hutangnya, maka perusahaan tersebut kemungkinan besar akan dilikuidasi (ditutup).
¯ Kegiatan penganggaran modal memerlukan banyak sekali sumber daya yang ada di perusahaan, tidak hanya uang, tetapi juga fasilitas dan sumber daya manusia.
Kegagalan dalam memilih dan menjalankan proyek yang tepat dapat membuat perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar sehingga akan dapat  berdampak buruk pada kondisi keuangan perusahaan.
Sebaliknya, jika kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dilaksanakan dengan sukses, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan yang besar dimasa mendatang. Kondisi ini dapat meperkuat kondisi perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya.

ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA
Seluruh perusahaan baik perusahaan manufaktur, dagang, mapun jasa selalu menyiapkan anggaran induk (maser budget) setiap tahunnya. Anggaran induk disusun untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang ada di dalam perusahaan.
Seperti layaknya penyusunan anggaran perusahaan menufaktur, anggaan untuk perusahaan jasa dimulai dengan membuat anggaran penjualan atau anggaran pendapatan.
ANGGARAN PENDAPATAN
Anggaran pendapatan menyajikan informasi tentang perkiraan pendapatan yang akan diperoleh dari penjualan jasa kepada pelanggan dan harga jual dalam suatu periode anggaran.
ANGGARAN BEBAN LANGSUNG PELATIHAN
Beban langsung pelatihan adalah :  segala macam pengeluaran yang dapat ditelusuri dengan mudah ke kegiatan pelatihan. Sedangkan beban tidak langsung pelatihan adalah : beban-beban yang tidak harus dikeluarkan agar pelatihan dapat berlangsung. Tetapi sangat sulit ditelusuri ke kegiatan pelatihan.
Beban-beban pelatihan tersebut dapat berupa :
a.    Beban honor instruktur dan asisten instruktur pelatihan
b.    Beban sewa ruangan pelatihan
c.     Beban makanan dan minuman peserta pelatihan
d.    Beban perlengkapan pelatihan peserta (seminar kit, block note, sertifikat, kertas folio, dan alat tulis)
ANGGARAN BEBAN TIDAK LANGSUNG PELATIHAN
Seluruh beban tidak langsung pelatihan ini tidak mengurangi laba yang diperoleh setiap kegiatan karena kegiatan beban ini tidak dapat dikendalikan oleh coordinator setiap pelatihan.
Beban- beban tidak langsung tersebut seperti :
a.       Beban gaji pegawai pelaksana kegiatan pelatihan, termasuk di dalamnya adalah tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, dan upah lembur.
b.      Beban pemakaian telepon, faks dan internet
c.       Beban listrik
ANGGARAN BEBAN OPERASIONAL PELATIHAN
1.        Beban penjualan (selling expenses)
Seperti :
·      Beban pemasangan iklan pelatihan di media cetak
·      Beban pembuatan brosur pelatihan dan biaya pengirimannya
·      Beban pembuatan desain brosur dan perlengkapan pelatihan
·      Beban gaji pegawai bagian penjualan
2.       Beban administrasi (administrative expenses)
Seperti:
·      Beban gaji pegawai bagian administrasi
·      Beban penyusutan peralatan administrasi
·      Beban perlengkapan kegiatan administrasi
3.       Anggaran laba rugi pelatihan
Disusun untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang perkiraan laba atau rugi yang akan diperoleh untuk periode anggaran mendatang. Informasi-informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran laba rugi berasal dari anggaran yang telah disusun sebelumnya



















Perencanaan Pelayanan Kesehatan

Secara umum, perecanaan dapat dikatakan sebagaisuatu proses penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah yang di hadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di tetapkan
Perencanaan berfokus pada masa yang akan datang. Manajemen harus mempersiapkan layanan kesehatan untuk menghadapi hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang, baik yang telah di ramalkan maupun kejadian tak terduga. Fungsi perencanaan mencakup aktifitas manejerial yang menentukan sasaran dan alat yang tepat untuk mencapai sasaran tersebut, beberapa faktor untuk perencanaan antara lain.
1.        Sasaran
2.       Tindakan
3.       Sumberdaya yang di perlukan
4.       Implementasi
1.      Perencanaan program pelayanan organisasi kesehatan
Perencanaan kesehatan yang memuat perencanaan program pelayanan disusun oleh suatu bagian perencanaan dan program. Perencanaan program pelayanan kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kegiatan organisasi kesehata, baik pemerintah maupun pihak manapun. Dari pelayanan kesehatan berjalan sesuai arah dengan alur perencanaan yang telah di tentukan.
2.      Perencanaan anggaran program pelayanan organisasi kesehatan
Pada organisasi pemerintah maupun orgnisasi nonprofit lainnya dua tinggkatan anggaran adalah :
a.       Anggaran legislatif yang di anjurkan untuk pembiayaan. Anggaran ini tidak dapat di kaitkan dengan tingkat pengembalian yang di peroleh nantinya.
b.      Anggaran manajemen yang di persiapkan setelah pengambil kebijakan memutuskan jumlah dana yang di sediakan.anggaran ini terkait dengan tingkat prestasi, yakni perencanaan yang menjunjukkan jumlah otoritas pempelanjaan bagi tiap bagian penanggungjawab.
Perbedaan dengan perusahaan berorientasi laba
a.       Struktur Biaya
Dalam entitas yang berorientasi laba, khususnya perusahaan menufaktur, sebagian biaya yang di keluarkan adalah untuk pembelian perlatan. Sebaliknya di kebanyakan organisasi publik, dana tergantung pada pilihan atau terserah pada kebijakan penguasa,dan jumlah yang di keluarkan sangat beragam tergantung pada putusan manajemen.

b.      Fleksibelitas Pembelanjaan
Pada perusahaan yang berorientasi pada laba, anggaran merupakan pernyataan sementara dari perencanaan. Anggaran tersebut akan berubah seiring dengan perubahan kondisi, yaitu perubahan volume dan penjualan yang sering terjadi selama satu tahun anggaran. Dalam organisasi publik/nonprofit kondisinya lebih stabil dan terprediksi.

Jenis Anggaran Pelayanan Kesehatan

1.     Anggaran Modal
Anggaran modal merupakan anggaran yang terdaftar dan tergambar dalam perencanaan penambahan modal. Anggaran ini berisi daftar modal proyek yang di ajukan selama 1 tahun yangakan datang. Dampak anggaran tersebut mencakup seluruh pengeluaran aktiva yang terencana selama satu tahun. Ketika modal proyeek tersebut mempengaruhi pelaksanaan program tahun depan, beberapa pengurangan harus di pertimbangkan secarahati hati.
2.     Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan anggaran yang telah tercatat dalam rencana penerimaan dan pengeluaran kas. Kas menurut pengertiannya adalah semua mata uang kertas dan logam, baik mata uang dalam negri maupun luar negri, serta semua surat-surat yang mempunyai sifat seperti mata uang yaitu dapat di gunakan untuk melakukan pembayaran setiap hari.
Kas meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening giro bank yang memiliki entitas, serta elemen elemen lainnya yang dapat di persamakan dengan kas. Syarat suatu elemen dapat di persamakan dengan kas adalah :
a.       Dapat di terima setiap saat sebagai alat pembayaran, khususnya dalam lingkungan bisnis.
b.      Dapat di setorkan sebagai atau kedalam rekening giro bank setiap saat sesusai dengan nilai nominalnya.
c.       Kas adalah yang tunai yang dapat di persamakan dengannya serta saldo rekening giro yang tidak di batasi penggunaannyabuntuk membiayai kegiatan entitas suatu perusahaan.
Setara kas adalah infestasi jangka pendek yang bersifat likuid dan siap di konversikan menjadi kas dengan jumlah tertentu, tergantung resiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
Dalam prakteknya elemen elemen yang bukan kas di masukkan dalam elemen kas, sehingga elemen tersebut perlu di pisahkan dari kas. Elemen elemen yang tidak termasuk kas tersebut mencakup investasi baru yang memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika memiliki tanggal jatuh tempo yang singkat, seperti 3 bulan atau kurang tanggal perolehannya. Investasi ekuitas tidak termasuk setara kas kecuali substansi elemen tersebut adalah setara kas
a.       Kas pada operasi
§  Kas yang masuk dari aktivitas operasi, berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) , pendapatan dari dana perimbangan dan pendapatan daerah yang sah lainnya.
§  Kas yang keluar pada ativitas operasi, misalnya belanja administrasi umum (belanja pegawai/personalia, belanja barang dan jasa belanja perjalanan dinas, dan belanja pemeliharaan) dan belanja operasi dan pemelihaaan (belanja pegawai/personalia, belanja barang dan jasa belanja perjalanan dinas, dan belanja pemeliharaan)
b.      Kas pada aktivitas investasi
§  Kas yang di perkirakan masuk dari aktivitas investasi, antara lain penjualan investasi jangka panjang dan penjualan aktiva
§  Kas yang di perkirakan keluar dari aktivitas investasi,  antara lainbelanja modal/pembangunan dan pembelian investasi jangka panjang
c.       Kas pada aktivitas pembiayaan
§  Perkiraan kas masuk pada aktivitas pembiayaan, termasuk di dalamnya penerimaan dan obligasi, transfer dari dana cadangan, penjualan aktiva daerah yang di pisahkan, dan penerimaan pajak tahun lalu.
§  Perkiraan kas keluar pada aktivitas pembiayaan, berdasarkan dari pembayaran pokokdan obligasi, transfer ke dana cadangan penyertaan modal, dan pembayaran pajak tahun lalu.
3.    Anggaran pelaksanaan
Anggaran pelaksanaan adalah anggaran yang telah tergambar pada aktivias perencanaan. Pada bagian numerik aktivitas pelaksanaan di bagi menjadi tiga komponen :


1.        Penerimaan
Kebanyakan manager organisasi setuju bahwa secara fiskal, kebijakan yang antipasif terhadap penerimaan harus di tentukan terlebih dahulu, baru kemudian di lanjutkan dengan anggaran pengeluaran.
2.       Biaya dan pengeluaran
Terdapat dua bentuk umum bagian/porsi pengeluaran anggaran.
§  Pertama, format tradisional yang di sebut dengan persediaan, dan bentuk sumber daya lain.
§  Kedua,  anggaran program berfokus pada program dan elemen program sebagai cerminan atau biaya yang harus di keluarkan.
Manfaat anggaran program adalah menilai jumlah sumber daya yang hars sesuai untuk tiap kegiatandan menyesuaikan untuk setiap pengeluarandan memperhitungkan hasil kegiatan yang telan di rencanakan
3.       Pengukuran hasil
Komponen ketiga adalah informasi hasil perencanaan. Informasi ini biasanya terdiri dari pengukuran proses (beban kerja) dan pengukuran hasil, dimana bagian tersebut ada dalam proses anggaran.

Langkah-langkah dalam proses penganggaran pelaksanaan
            Pada prinsipnya proses penganggaran pelaksanaan terdiri dari
1)       Penyebaran pedoman
2)      Persiapan perkiraan anggaran
3)      Review perkiraan
4)      Persetujuan anggaran       

Proses review akan mengarah pada perbaikan perkiraan, sehingga anggaran yang di ajukan dapat di perbaiki beberapa kalisebelum di setujui. Berkenan dengan hal tersebut, waktu merupakan pertimbangan yang penting. Dalam proses review, penentuan anggaran memiliki dua aspek yaitu aspek teknis dan dimensi perilaku/kebiasaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar