KATA PENGANTAR
Segala
puji hanya patut kita panjatkan kepada sang penggenggam nyawa seluruh makhluk
yang ada di langit dan di bumi. Atas berkat karunia dan anugerah yang
senantiasa diberikan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah bagi junjungan dan penyelamat
umat manusia dari zaman kegelapan menuju
terang benderangnya cahaya Islam. Shalawat semoga tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya kelak sampai akhir
zaman.
Makalah
yang berjudul “STIMULASI PENYUSUNAN ANGGARAN” ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah AKUNTANSI MANAJEMEN & PAJAK LAYANAN MEDIK.
Kami
menyadari , makalah yang ada dalam genggaman anda masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami menantikan saran dan kritik sehingga kedepannya
makalah ini dapat sempurna.
Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Bukittinggi, Februari 2014
Kelompok
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Anggaran adalah rencana kegiatan
yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode yang tertuang secara
kuantitatif. Informasi dapat diperoleh dari anggaran di antaranya jumlah produk
dan harga jualnya untuk tahun depan.
Anggaran membantu manajemen dalam
melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang
tertuang di dalam anggaran. Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen
tentang sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan
yang telah ditentukan dalam anggaran. Kemudian, anggaran juga menjelaskan
koordinasi antar bagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan
tercapai.
Tujuan penyusunan anggaran bagi
perusahaan adalah memprediksi tingkat aktivitas operasi dan keuangan perusahaan
di masa mendatang. Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan
penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang di dalam anggaran.
Anggaran juga memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumber daya yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan
dalam anggaran.
B.
RUMUSAN MASALAH
¯ Konsep penganggaran
¯ Tujuan penyusunan anggaran
¯ Jenis-jenis anggaran
¯ Perencanaan pelayanan kesehatan
¯ Jenis anggaran pelayanan
kesehatan
C.
TUJUAN
¯ Mengetahui konsep penganggaran
¯ Mengetahui tujuan penyusunan
anggaran
¯ Mengetahui jenis-jenis anggaran
dan pengertiannya
¯ Mengetahui perencanaan pelayanan
kesehatan
¯ Mengetahui jenis anggaran
pelayanan kesehatan
BAB
II
PEMBAHASAN
A. KONSEP
PENGANGGARAN
a.
Tujuan Penyusunan Anggaran
Menurut
Hongren (2000), anggaran adalah :
“Budget is the quantitative expression of a
proposed plan of action by management for a future time period and is an aid to
the coordination and implementation of the plan”.
Berdasarkan definisi anggaran
tersebut, kita dapat menyimpulkan beberapa hal terkait dengan anggaran.
1.
Anggaran
adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode
yang tertuang secara kuantitatif. Informasi dapat diperoleh dari anggaran di
antaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
2. Anggaran membantu manajemen dalam
melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang
tertuang di dalam anggaran. Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen
tentang sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan
yang telah ditentukan dalam anggaran. Kemudian, anggaran juga menjelaskan
koordinasi antar bagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan
tercapai.
Data dan informasi yang
diperlukan oleh perusahaan dalam menyusun anggarannya dapat diperoleh dari
kegiatan dan kejadian yang terjadi diperusahaan di masa lalu, masa sekarang,
dan harapan-harapan yang ingin dicapai di masa mendatang. Dari sumber perolehan
informasi untuk menyusun anggaran, perusahaan dapat memperoleh data dan
informasi dari sumber-sumber internal perusahaan (misalnya : laporan keuangan
perusahaan dan laporan tahunan) atau dari sumber eksternal perusahaan seperti
laporan penjualan industri, pertumbuhan ekonomi negara, tingkat inflasi,
tingkat suku bunga, dan lain-lain.
Tujuan utama penyusunan anggaran
adalah menyediakan informasi kepada pihak manajemen perusahaan untuk digunakan
oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
Berikut ini adalah tujuan-tujuan
lainnya yang terkait dengan penyusunan anggaran.
1.
Perencanaan
Anggaran
memberikan arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan perusahaan.
2. Koordinasi
Anggaran
dapat mempermudah koordinasi antar bagian-bagian di dalam perusahaan.
3. Motivasi
Anggaran
membuat manajemen dapat menetapkan target-target tertentu yang harus dicapai
oleh perusahaan.
4. Pengendalian
Keberadaan
anggaran di perusahaan memungkinkan manajemen untuk melakukan fungsi
pengendalian atas aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di dalam perusahaan.
b.
Jenis- Jenis Anggaran
Perusahaan menyusun anggaran
induk (master budget) yang dapat
dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan.
Anggaran operasional terdiri atas anggaran penjualan sampai anggaran (proforma)
laba rugi. Adapun anggaran keuangan terdiri atas anggaran neraca dan anggaran
(proforma) neraca.
Perusahaan umumnya menyusun anggaran untuk
keseluruhan kegiatan operasional yang dijalankan, seperti kegiatan penjualan,
produksi, pemasaran, dan administrasi. Anggaran induk adalah gabungan dari
seluruh anggaran yang disusun oleh perusahaan setiap tahunnya.
Anggaran
induk terdiri atas :
1.
Anggaran
penjualan
Anggaran
penjualan menyajikan jumlah unit barang atau jasa sekaligus harganya yang
diharapkan dapat dijual oleh perusahaan di masa depan.
2. Anggaran produksi
Anggaran
produksi memperlihatkan jumllah barang jadi yang harus diproduksi oleh
perusahaan dalam satu periode anggaran. Barang jadi yang akan diproduksi untuk
setiap periode anggaran harus memperhatikan tingkat penjualan dalam unit, serta
jumlah persediaan akhir dan awal barang jadi.
3. Anggaran pemakaian dan pembelian
bahan baku
Anggaran
pemakaian dan pembelian bahan baku menyajikan dua informasi berikut:
v
Jumlah
kebutuhan pemakaian bahan baku
Jumlah
bahan baku yang diperlukan dalam satu periode anggaran ditentukan oleh jumlah
barang jadi yang akan diproduksi dan standar kebutuhan bahan baku untuk setiap
1 unit barang jadi.
v
Nilai
pembelian bahan baku dalam rupiah
Jumlah
bahan baku yang akan dibeli dalam satu periode anggaran diperoleh dengan menambahkan
bahan baku yang diperlukan untuk produksi dengan persediaan akhir bahan baku
dan dikurangi dengan persediaan awal bahan baku yang ada di perusahaan.
Kemudian,
nilai pembelian bahan baku dalam rupiah diperoleh dengan mengalihkan jumlah
bahan baku yang akan dibeli dengan perkiraan harga beli bahan baku per unitnya.
4. Anggaran biaya tenaga kerja
langsung
Anggaran
biaya tenaga kerja langsung memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja langsung
yang dibutuhkan untuk memproduksi barang jadi yang ditetapkan dalam anggaran
produksi. Selain itu, anggaran biaya tenaga kerja langsung juga memperlihatkan
perkiraan tingkat upah yang akan diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja
langsungnya.
5. Anggaran biaya overhead produksi
Anggaran
biaya overhead produksi memperlihatkan perkiraan biaya overhead produksi yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mencapai target produksi seperti yang
ditetapkan dalam anggaran produksi.
6. Anggaran biaya produksi
Anggaran
biaya produksi memperlihatkan seluruh biaya produksi yang akan dikeluarkan pada
suatu tahun anggaran. Anggaran produksi sebenarnya hanya mengumpulkan
informasi-informasi yang terdapat pada anggaran pemakaian bahan baku, anggaran
tenaga kerja langsung, dan anggaran overhead.
7. Anggaran beban operasi
Anggaran
beban operasi memperlihatkan perkiraan beban operasi yang akan dikeluarkan oleh
perusahaan dalam satu periode anggaran.
8. Anggaran laba rugi
Anggaran
laba rugi disusun untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang jumlah
laba atau rugi bersih yang akan diperoleh perusahaan dalam suatu periode
anggaran.
9. Anggaran kas
Anggaran
kas disusun oleh perusahaan agar pihak manajemen memperoleh informasi tentang
likuiditas perusahaan pada periode mendatang karena anggaran kas menyajikan
informasi tentang perkiraan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas pada periode
suatu periode anggaran.
10. Neraca kas
Anggaran
neraca menyajikan informasi kepada manajemen tentang hasil akhir dari
keseluruhan anggaran yang telah disusun sebelumnya (anggaran penjualan sampai
anggaran kas). Anggaran neraca juga memperlihatkan kepada manajemen tentang
pengaruh kebijakan yang diambil oleh manajemen terhadap aset, kewajiban dan
ekuitas perusahaan dalam suatu periode anggaran.
Gambar 1.1 Anggaran Produk
B.
ANGGARAN PENJUALAN
Perusahaan
umumnya memulai proses penyusunan anggaran induk dengan menyusun anggaran
penjualan karena anggaran penjualan akan mempengaruhi penyusunan anggaran
produksi, anggaran biaya produksi, anggaran beban operasi, proforma laba rugi,
anggaran kas, dan proforma neraca.
Adisaputro
dan Asri, 1996 mengungkapkan perusahaan terkadang memulai penyusunan anggaran
induk dengan membuat anggaran produksi terlebih dahulu karena adanya
keterbatasan dalam kemampuan finansial perusahaan.
Jumlah
barang jadi yang akan dijual menentukan jumlah barang jadi yang akan
diproduksi. Pada akhirnya, jumlah barang jadi yang harus diproduksi akan
menentukan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead yang harus
dikeluarkan. Oleh karena itu, penting sekali untuk dapat memperkirakan jumlah
barang jadi yang akan dijual secara akurat dalam periode anggaran mendatang
karena akan mempengaruhi penyusunan anggaran-anggaran lain yang ada dalam
anggaran induk.
Di bawah
ini disajikan format anggaran penjualan yang dapat digunakan oleh perusahaan.
Tabel 2.1 Format Anggaran
Penjualan
|
Produk
A
|
Produk
B
|
Total
|
Penjualan barang
jadi dalam unit
|
|
|
|
Dikalikan: harga
jual
|
|
|
|
Penjualan barang
jadi
|
|
|
|
Keterangan :
·
Penjualan
barang jadi dalam unit
Adalah
perkiraan penjualan barang jadi (dalam unit) perusahaan untuk periode anggaran
mendatang
·
Harga
jual
Adalah
harga yang akan dikenakan untuk setiap barang jadi yang akan dijual pada
periode anggaran mendatang
·
Penjualan
barang jadi
Diperoleh
dengan mengalikan penjualan barang jadi (dalam unit) dengan harga jual barang
jadi perunit
MEMPERKIRAKAN PENJUALAN
Penyusunan anggaran penjualan
mengharuskan perusahaan untuk memperkirakan jumlah unit yang akan dijual dan
harga jualnya untuk satu periode anggaran. Terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk memperkirakan penjualan dalam satu periode
anggaran. Metode-metode tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
metode kualitatif dan metode kuantitatif.
C.
ANGGARAN PRODUKSI
Anggaran
produksi adalah anggaran yang disusun oleh perusahaan untuk menentukan jumlah
barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan. Anggaran ini harus dibuat
setelah anggaran penjualan disusun karena perusahaan harus menentukan jumlah
barang jadi yang harus diproduksi dalam rangka mendukung target penjualan yang
ada di anggaran penjualan.
Untuk
dapat menyusun anggaran produksi, dibutuhkan berbagai data dan informasi
berikut.
‰
Estimasi
jumlah unit barang jadi yang akan dijual pada periode mendatang
Jumlah
unit barang jadi yang akan terjual dapat diperoleh dari anggaran penjualan yang
telah dibuat sebelumnya
‰
Estimasi
jumlah persediaan barang jadi pada akhir periode anggaran
Pada
umumnya, perusahaan memproduksi barang jadi lebih banyak dari yang diperkirakan
dapat dijual. Hal ini dilakukan karena perusahaan ingin menghindari terjadinya
kondisi stock out.
‰
Estimasi
jumlah persediaan barang jadi di awal periode anggaran
Jumlah
persediaan barang jadi yang diestimasi di awal periode adalah estimasi
persediaan barang jadi yang tersisa dari periode sebelumnya. Setelah estimasi
jumlah penjualan dalam unit dan persediaa akhir barang jadi telah diperoleh
datanya, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah barang jadi yang
rencananya akan diproduksi. Jumlah yang akan diproduksi diperoleh dengan
mengurangkan jumlah penjualan dalam unit dan persediaan akhir barang jadi dan
persediaan awal barang jadi.
Format anggaran produksi
ANGGARAN
PRODUKSI
PT...............
UNTUK
PERIODE.....
|
|
Penjualan unit
|
|
Ditambah persediaan akhir
barang jadi
|
|
Jumlah barang jadi yang
dibutuhkan
|
|
Dikurangi: persediaan awal
barang jadi
|
|
Jumlah barang jadi yang akan
diproduksi
|
|
Keterangan :
·
Informasi
tentang jumlah unit yang direncanakan dijual pada periode anggaran diperoleh
dari anggaran penjualan
·
Informasi
persediaan akhir barang jadi diperoleh dari kebijakan pengadaan persediaan yang
ada di perusahaan
·
Jumlah
unit yang rencananya akan dijual ditambahkan dengan unit dalam persediaan akhir
barang jadi akan menjadi total unit barang jadi yang dibutuhkan selama satu
periode anggaran
·
Jumlah
persediaan awal barang jadi dapat diperoleh dari persediaan akhir barang jadi
tahun lalu
·
Jumlah
unit barang jadi yang akan diproduksi dalam satu periode anggaran diperoleh
dengan mengurangi jumlah barang jadi yang dibutuhkan dengan persediaan awal
barang jadi
D. ANGGARAN
BAHAN BAKU
Anggaran
bahan baku yang disusun oleh perusahaan pada dasarnya terdiri atas dua jenis
anggaran :
1.
Anggaran
pemakaian bahan baku
Anggaran pemakaian
bahan baku menyajikan informasi tentang kuantitas dan biaya bahan baku yang
dikeluarkan untuk memproduksi barang jadi. Informasi tentang barang jadi yang
akan diproduksi dapat dilihat dari anggaran produksi. Sementara itu, jumlah
kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi barang jadi dapat
diperoleh oleh perusahaan dengan mengalikan tingkat produksi dengan standar
kebutuhan bahan baku per unit barang jadi .
2. Anggaran pembelian bahan baku
Jumlah
bahan baku yang akan dibeli pada satu periode anggaran dapat diketahui dengan
menyusun anggaran pembelian bahan baku.
Jumlah
bahan baku yang akan dibeli dapat diketahui setelah mempertimbangkan
factor-faktor berikut ini :
a. Jumlah bahan baku yang diperlukan
untuk kegiatan produksi.
b. Jumlah bahan baku yang ingin
disimpan oleh perusahaan di akhir periode.
c. Jumlah bahan baku yang tersedia
di awal periode .
E.
ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG
Tenaga kerja langsung adalah
karyawan yang langsung terlibat dalam kegiatan produksi barang dan jasa.
Sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak langsung
terlibat dalam kegiatan produksi. BIaya yang dikeluarkan untuk membayar upah
tenaga lagsung dimasukkan ke dalam biaya produksi. Sedangkan biaya yang
dikeluarkan untuk membayar upah tenaga tidak langsung dimasukkan ke dalam biaya
overhead produksi.
Berikut ini adalah
informasi-informasi yang diperlukan untuk penyusunan anggaran tenaga kerja
langsung :
1.
Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan untuk memproduksi barang dan jasa, misalnya pemotongan bahan
baku, pencucian bahan baku, dan pengemasan barang jadi.
2. Jumlah barang jadi yang
direncanakan untuk diproduksi. Informasi ini dapat diperoleh dari anggaran
produksi.
3. Jumlah jam tenaga kerja langsung
yang diperlukan untuk memproduksi 1(unit) barang jadi atau standar penggunaan
jam tenaga kerja langsung
4. Perkiraan upah tenaga kerja
langsung per jam.
F.
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PRODUKSI
Perusahaan manufaktur
memiliki tiga komponen biaya produksi, yaitu :
1.
Biaya
bahan baku langsung
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead produksi
Biaya
overhead produksi adalah seluruh biaya yang tidak terkait secara langsung
dengan kegiatan produksi barang dan jasa.
Biaya
overhead produksi dikelompokkan dalam 3 biaya kelompok, yaitu :
1.
Biaya
varabel : Biaya yang
nilai keseluruhannya berubah-ubah seiring dengan perubahan yang terjadi pada
cost object
2. Biaya tetap : Biaya yang nilai
keseluruhannya tidak berubah-ubah seiring dengan perubahan pada cost object sampai relevant
range tertentu.
3. Biaya semivariabel : Biaya yang memiliki komponen tetap
sekaligus komponen biaya variabel.
Menyusun
anggaran biaya overhead, perusahaan harus menentukan :
1.
Jumlah
produksi barang jadi yang direncenakan dalam satu periode
2. Biaya overhead tetap yang
dianggarkan oleh perusahaan misalnya biaya sewa mesin, biaya bahan baku
langsung, dan biaya gaji tenaga kerja tidak langsung
3. Biaya overhead variabel yang
dianggarkan oleh perusahaan misalnya biaya bahan bakar untuk operasional mesin
pabrik.
4. Biaya overhead semivariabel
misalnya biaya listrik dan telepon.
G. ANGGARAN
BEBAN OPERASI
Beban operasi dibagi
2 kelompok :
1.
Beban
penjualan
Beban
yang muncul dari aktivitas penjualan barang dan jasa oleh perusahaan kepada
pelanggan. Contoh : Gaji wiraniaga, komisi wiraniaga, biaya penyusutan
kendaraan bagian penjualan, biaya listirk, air, dll.
2. Beban administrative
Beban
yang muncul dari aktifitas administrative dan kegiatan umum lainnya yang
dilakukan oleh perusahaan. Contoh : gaji staf akuntansi dan keuangan, biaya
penyusutan komputer bagian administrative, biaya listrik, air, dll.
BEBAN OPERASIONAL TETAP,
VARIABEL, DAN SEMIVARIABEL
A. Beban operasional bersifat tetap
Jika
nilainya sama, berapapun tingkat penjualan yang diperoleh oleh perusahaan dalam
satu periode dalam relevant range tertentu.
B. Beban operasional bersifat
variabel
Jika
nilai keseluruhannya berubah-ubah seiring dengan perubahan pata tingkat
penjualan perusahaan.
C. Beban operasional bersifat
semivariabel
Jika
beban tersebut memiliki komponen biaya tetap dan biaya variabel sekaligus.
H. ANGGARAN
LABA RUGI
Sumber-sumber
informasiyang dibutuhkan dalam penyusunan anggaran laba rugi :
1.
Anggaran
penjualan,
2. Anggaran produksi
3. Anggaran biaya produksi
4. Anggraan beban operasi
5. Tarif pajak penghasilan badan
6. Anggaran kas
ANGGARAN
LABA RUGI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Anggaran
laba rugi untuk perusahaan manufaktur tidak banyak berbeda dengan perusahaan
dagang atau jasa. Perbedaan terletak pada penentuan beban pokok penjualan yang
sedikit lebih rumit pada perusahaan manufaktur dibandingkan dengan perusahaan
dagang atau jasa.
MENGHITUNG NILAI
PERSEDIAAN AKHIR BARANG JADI
Salah satu informasi
yang disajikan dalam anggaraan produksi adalah persediaan akhir barang jadi.
Perhitungan biaya persediaan akhir barang jadi memerlukan informasi tentang
asumsi arus biaya persediaan yang digunakan oleh perusahaan.
Dua asumsi arus biaya
:
1.
FIFO
Mengasumsikan
bahwa biaya persediaan barang jadi yang diproduksi pertama kali dalam satu
periode akan menjadi beban pokok penjualan untuk barang jadi yang dijual
pertama dalam periode yang sama.
2. Average
Mengasumsikan
bahwa biaya persediaan akhir barang jadi adalah biaya rata-rata yag diperoleh
dari biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu periode dan biaya persediaan
barang jadi awal yang sudah tersedia di awal periode.
I.
ANGGARAAN KAS
SUMBER INFORMASI
PENYUSUNAN ANGGARAN KAS
Anggaran-anggaran dan
sumber informasi lainnya yang menyediakan informasi bagi keperluan penyusunan
anggaran kas :
1.
Anggaran
penjualan
Menyediakan
informasi tentang perkiraan nilai penjualan perusahaan dalam suatu periode
anggaran.
2. Pola penagihan piutang
Pola
penagihan pituang membantu perusahaan dalam memperkirakan penerimaan kas dari
penagihan piutang pelanggannya.
3. Anggaran pembelian bahan baku
Menyajikan
informasi tentang nilai pembelian bahan baku dalam satu periode anggaran
4. Pola pelunasan utang dagang
Menentukan
jumlah dan waktu utang dagang yang harus dibayarkan dan kepada pemasoknya.
5. Anggaran biaya tenaga kerja
langsung’
Biaya
tenaga kerlja langsung saja yang dibayarkan secara tunai dalam satu periode
anggaran yang dimasukkan ke anggaran kas.
6. Anggaran beban operasi
Beban
operasi yang masuk ke anggaran kas hanya beban operasi yang dibayarkan secara
tunai.
7. Kebujakan pembayaran beban
operasi
Jumlah
beban operasi yang dibayarkan secara tunai sering kali berbeda dengan jumlah
beban operasi yang diakui dalam laporan laba rugi. Karena perusahaan
menggunakan basis akrual dalam melakukan pencatatan akuntansinya.
8. Belanja modal
Segala
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan yang memberikan mamfaat lebih dari
satu tahun.
9. Neraca tahun lalu
Menyajikan
informasi tentang piutang dagang dan seluruh utang yang akan jatuh tempo pada
waktunya. Piutang dagang yang jatuh tempo menambah penerimaan kas, sedangkan
utang dagang yang jatuh tempo menambah pengeluaran kas.
J.
ANGGARAN NERACA
Anggaran neraca
adalah anggaran yang paling terakhir disusun oleh perusahaan dalam proses
penyusunan anggaran induknya. Anggaran neraca menyajikan informasi kepada
manajemen tentang hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun
sebelumnya. Dan juga memperlihatkan kepada manajemen tentang pengaryh kebijakan
yang diambil oleh manajemen terhadap asset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.
K.
PENGANGGARAN
MODAL
Penganggaran
modal (capital budgeting) adalah :
sebuah prosses pengambilan keputusan oleh manajemen atas kegiatan yang akan
memberikan tingkat pengembalian investasi (return
on investment) lebih dari satu tahun.
Penganggaran
modal umumnya melibatkan kegiataan pengambilan keputusan untuk pengadaan asset
tetap yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Penganggaran modal
hanya memfokuskan pada keiatan-kegiatan yang memiliki jangka waktu pelaksanaan
lebih dari satu tahun.
Pengnggaran
modal sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang dalam
hal-hal berikut :
¯ Jumlah
dana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan sangat besar.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut,
perusahaan tidak hanya menggunakan dana dari kas internal perusahaan, tetapi
juga menggunakan dana dari pihak kreditur, misalnya Bank.
Jika kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh perusahaan mengalami kegagalan, maka perusahaan kemungkinan besar akan
mengalami kesulitan dalam melunasi segala hutang yang terkait dengan kegiatan
tersebut. Jika perusahaan tidak mampu melunasi hutangnya, maka perusahaan
tersebut kemungkinan besar akan dilikuidasi (ditutup).
¯ Kegiatan
penganggaran modal memerlukan banyak sekali sumber daya yang ada di perusahaan,
tidak hanya uang, tetapi juga fasilitas dan sumber daya manusia.
Kegagalan dalam memilih dan menjalankan
proyek yang tepat dapat membuat perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar
sehingga akan dapat berdampak buruk pada
kondisi keuangan perusahaan.
Sebaliknya, jika kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan dilaksanakan dengan sukses, maka perusahaan akan
memperoleh keuntungan yang besar dimasa mendatang. Kondisi ini dapat meperkuat
kondisi perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya.
ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA
Seluruh perusahaan baik perusahaan
manufaktur, dagang, mapun jasa selalu menyiapkan anggaran induk (maser budget) setiap tahunnya. Anggaran
induk disusun untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang ada di
dalam perusahaan.
Seperti layaknya penyusunan anggaran
perusahaan menufaktur, anggaan untuk perusahaan jasa dimulai dengan membuat
anggaran penjualan atau anggaran pendapatan.
ANGGARAN PENDAPATAN
Anggaran pendapatan menyajikan
informasi tentang perkiraan pendapatan yang akan diperoleh dari penjualan jasa
kepada pelanggan dan harga jual dalam suatu periode anggaran.
ANGGARAN BEBAN LANGSUNG PELATIHAN
Beban langsung pelatihan adalah : segala macam pengeluaran yang dapat
ditelusuri dengan mudah ke kegiatan pelatihan. Sedangkan beban tidak langsung
pelatihan adalah : beban-beban yang tidak harus dikeluarkan agar pelatihan
dapat berlangsung. Tetapi sangat sulit ditelusuri ke kegiatan pelatihan.
Beban-beban pelatihan tersebut dapat
berupa :
a. Beban
honor instruktur dan asisten instruktur pelatihan
b. Beban
sewa ruangan pelatihan
c. Beban
makanan dan minuman peserta pelatihan
d. Beban
perlengkapan pelatihan peserta (seminar kit, block note, sertifikat, kertas
folio, dan alat tulis)
ANGGARAN BEBAN TIDAK LANGSUNG PELATIHAN
Seluruh beban tidak langsung pelatihan
ini tidak mengurangi laba yang diperoleh setiap kegiatan karena kegiatan beban
ini tidak dapat dikendalikan oleh coordinator setiap pelatihan.
Beban- beban tidak langsung tersebut
seperti :
a. Beban
gaji pegawai pelaksana kegiatan pelatihan, termasuk di dalamnya adalah
tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, dan upah lembur.
b. Beban
pemakaian telepon, faks dan internet
c. Beban
listrik
ANGGARAN BEBAN OPERASIONAL PELATIHAN
1.
Beban penjualan (selling expenses)
Seperti :
·
Beban pemasangan iklan pelatihan di
media cetak
·
Beban pembuatan brosur pelatihan dan
biaya pengirimannya
·
Beban pembuatan desain brosur dan
perlengkapan pelatihan
·
Beban gaji pegawai bagian penjualan
2. Beban
administrasi (administrative expenses)
Seperti:
·
Beban gaji pegawai bagian administrasi
·
Beban penyusutan peralatan administrasi
·
Beban perlengkapan kegiatan
administrasi
3. Anggaran
laba rugi pelatihan
Disusun untuk memberikan informasi
kepada manajemen tentang perkiraan laba atau rugi yang akan diperoleh untuk
periode anggaran mendatang. Informasi-informasi yang diperlukan untuk menyusun
anggaran laba rugi berasal dari anggaran yang telah disusun sebelumnya
Perencanaan
Pelayanan Kesehatan
Secara umum, perecanaan dapat dikatakan
sebagaisuatu proses penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan yang perlu
dilakukan untuk mengatasi masalah yang di hadapi dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah di tetapkan
Perencanaan berfokus pada masa yang akan
datang. Manajemen harus mempersiapkan layanan kesehatan untuk menghadapi
hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang, baik yang telah di ramalkan
maupun kejadian tak terduga. Fungsi perencanaan mencakup aktifitas manejerial
yang menentukan sasaran dan alat yang tepat untuk mencapai sasaran tersebut,
beberapa faktor untuk perencanaan antara lain.
1.
Sasaran
2. Tindakan
3. Sumberdaya
yang di perlukan
4. Implementasi
1.
Perencanaan
program pelayanan organisasi kesehatan
Perencanaan kesehatan yang memuat perencanaan
program pelayanan disusun oleh suatu bagian perencanaan dan program.
Perencanaan program pelayanan kesehatan merupakan bagian terpenting dalam
kegiatan organisasi kesehata, baik pemerintah maupun pihak manapun. Dari
pelayanan kesehatan berjalan sesuai arah dengan alur perencanaan yang telah di
tentukan.
2.
Perencanaan
anggaran program pelayanan organisasi kesehatan
Pada
organisasi pemerintah maupun orgnisasi nonprofit lainnya dua tinggkatan
anggaran adalah :
a.
Anggaran legislatif yang di anjurkan
untuk pembiayaan. Anggaran ini tidak dapat di kaitkan dengan tingkat
pengembalian yang di peroleh nantinya.
b.
Anggaran manajemen yang di persiapkan
setelah pengambil kebijakan memutuskan jumlah dana yang di sediakan.anggaran
ini terkait dengan tingkat prestasi, yakni perencanaan yang menjunjukkan jumlah
otoritas pempelanjaan bagi tiap bagian penanggungjawab.
Perbedaan
dengan perusahaan berorientasi laba
a.
Struktur Biaya
Dalam
entitas yang berorientasi laba, khususnya perusahaan menufaktur, sebagian biaya
yang di keluarkan adalah untuk pembelian perlatan. Sebaliknya di kebanyakan
organisasi publik, dana tergantung pada pilihan atau terserah pada kebijakan
penguasa,dan jumlah yang di keluarkan sangat beragam tergantung pada putusan
manajemen.
b.
Fleksibelitas Pembelanjaan
Pada
perusahaan yang berorientasi pada laba, anggaran merupakan pernyataan sementara
dari perencanaan. Anggaran tersebut akan berubah seiring dengan perubahan
kondisi, yaitu perubahan volume dan penjualan yang sering terjadi selama satu
tahun anggaran. Dalam organisasi publik/nonprofit kondisinya lebih stabil dan
terprediksi.
Jenis
Anggaran Pelayanan Kesehatan
1.
Anggaran
Modal
Anggaran
modal merupakan anggaran yang terdaftar dan tergambar dalam perencanaan
penambahan modal. Anggaran ini berisi daftar modal proyek yang di ajukan selama
1 tahun yangakan datang. Dampak anggaran tersebut mencakup seluruh pengeluaran
aktiva yang terencana selama satu tahun. Ketika modal proyeek tersebut
mempengaruhi pelaksanaan program tahun depan, beberapa pengurangan harus di
pertimbangkan secarahati hati.
2.
Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan anggaran yang telah tercatat dalam
rencana penerimaan dan pengeluaran kas. Kas menurut pengertiannya adalah semua
mata uang kertas dan logam, baik mata uang dalam negri maupun luar negri, serta
semua surat-surat yang mempunyai sifat seperti mata uang yaitu dapat di gunakan
untuk melakukan pembayaran setiap hari.
Kas meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening giro bank
yang memiliki entitas, serta elemen elemen lainnya yang dapat di persamakan
dengan kas. Syarat suatu elemen dapat di persamakan dengan kas adalah :
a. Dapat
di terima setiap saat sebagai alat pembayaran, khususnya dalam lingkungan
bisnis.
b. Dapat
di setorkan sebagai atau kedalam rekening giro bank setiap saat sesusai dengan
nilai nominalnya.
c. Kas
adalah yang tunai yang dapat di persamakan dengannya serta saldo rekening giro
yang tidak di batasi penggunaannyabuntuk membiayai kegiatan entitas suatu
perusahaan.
Setara kas adalah infestasi jangka
pendek yang bersifat likuid dan siap di konversikan menjadi kas dengan jumlah
tertentu, tergantung resiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
Dalam prakteknya elemen elemen yang
bukan kas di masukkan dalam elemen kas, sehingga elemen tersebut perlu di
pisahkan dari kas. Elemen elemen yang tidak termasuk kas tersebut mencakup
investasi baru yang memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika memiliki
tanggal jatuh tempo yang singkat, seperti 3 bulan atau kurang tanggal
perolehannya. Investasi ekuitas tidak termasuk setara kas kecuali substansi
elemen tersebut adalah setara kas
a. Kas
pada operasi
§
Kas
yang masuk dari aktivitas operasi, berasal dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD) , pendapatan dari dana perimbangan dan pendapatan daerah yang sah
lainnya.
§
Kas
yang keluar pada ativitas operasi, misalnya belanja administrasi umum
(belanja pegawai/personalia, belanja barang dan jasa belanja perjalanan dinas,
dan belanja pemeliharaan) dan belanja operasi dan pemelihaaan (belanja
pegawai/personalia, belanja barang dan jasa belanja perjalanan dinas, dan belanja
pemeliharaan)
b. Kas
pada aktivitas investasi
§
Kas
yang di perkirakan masuk dari aktivitas investasi,
antara lain penjualan investasi jangka panjang dan penjualan aktiva
§
Kas
yang di perkirakan keluar dari aktivitas investasi, antara lainbelanja modal/pembangunan dan
pembelian investasi jangka panjang
c. Kas
pada aktivitas pembiayaan
§
Perkiraan
kas masuk pada aktivitas pembiayaan, termasuk di dalamnya penerimaan dan
obligasi, transfer dari dana cadangan, penjualan aktiva daerah yang di
pisahkan, dan penerimaan pajak tahun lalu.
§
Perkiraan
kas keluar pada aktivitas pembiayaan, berdasarkan dari pembayaran pokokdan
obligasi, transfer ke dana cadangan penyertaan modal, dan pembayaran pajak
tahun lalu.
3.
Anggaran
pelaksanaan
Anggaran
pelaksanaan adalah anggaran yang telah tergambar pada aktivias perencanaan.
Pada bagian numerik aktivitas pelaksanaan di bagi menjadi tiga komponen :
1.
Penerimaan
Kebanyakan manager organisasi setuju
bahwa secara fiskal, kebijakan yang antipasif terhadap penerimaan harus di
tentukan terlebih dahulu, baru kemudian di lanjutkan dengan anggaran
pengeluaran.
2. Biaya
dan pengeluaran
Terdapat dua bentuk umum bagian/porsi
pengeluaran anggaran.
§
Pertama,
format tradisional yang di sebut dengan persediaan, dan
bentuk sumber daya lain.
§
Kedua, anggaran program berfokus pada program
dan elemen program sebagai cerminan atau biaya yang harus di keluarkan.
Manfaat
anggaran program adalah menilai jumlah sumber daya yang hars sesuai untuk tiap
kegiatandan menyesuaikan untuk setiap pengeluarandan memperhitungkan hasil
kegiatan yang telan di rencanakan
3. Pengukuran
hasil
Komponen ketiga adalah informasi hasil
perencanaan. Informasi ini biasanya terdiri dari pengukuran proses (beban
kerja) dan pengukuran hasil, dimana bagian tersebut ada dalam proses anggaran.
Langkah-langkah dalam proses
penganggaran pelaksanaan
Pada
prinsipnya proses penganggaran pelaksanaan terdiri dari
1) Penyebaran
pedoman
2) Persiapan
perkiraan anggaran
3) Review
perkiraan
4) Persetujuan
anggaran
Proses review akan mengarah pada
perbaikan perkiraan, sehingga anggaran yang di ajukan dapat di perbaiki
beberapa kalisebelum di setujui. Berkenan dengan hal tersebut, waktu merupakan
pertimbangan yang penting. Dalam proses review, penentuan anggaran memiliki dua
aspek yaitu aspek teknis dan dimensi perilaku/kebiasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar